Setiap hasrat yang kau hembuskan dalam hidupmu
Dan kau mulai terbuai dalam bayang yang tergantung
Ingatkah kau masa jayamu dulu
Atau kini tubuhmu telah enyah tergerus belatung-belatung
Bayangmu tak sanggup sadarkanku akan jasatmu
Harum nafasmu, indah perangaimu hanya masa lalu
Disaat malam indah itu
Malaikat melepas jasadmu merenggut ragamu
Mataku terombang ambing mencari apa yang hilang
Mataku terombing ambing melawan kegelapan, melawan kesunyian
Kau tewas ditangan sang penjaggal
Tubuhmu berantakan
Wajahmu tak karuan
Apa yang kau buat hingga nyawamu kau obralkan
Yang ku tahu ada cerita dalam kematianmu
Yang ku tahu kau masih ku sebut “kawanku”
Pandanganku gelap, bibirku tak sanggup berucap
Otakku bertanya-tanya kepada siapa aku mendamba
Tertusuk pedih dalam jiwa lara
Mayat-mayat berbisik tentang kematian
Burung-burung bernyanyi nyanyian penghabisan
Aku merasakan lewat tajamnya panah Aku merasakan lewat harum darah
Kematianmu meninggalkan bau nanah